Pada 28 Juni 2024, di Stadion Wembley, Manchester United mengalahkan Manchester City yang diunggulkan 2-1, meraih trofi Piala FA pertama mereka sejak 2016. Hasil pertandingan ini mengejutkan, namun juga memberikan kesempatan kedua bagi pelatih Manchester United, Erik ten Hag.
Pemain Manchester United Tampil Cemerlang
Dalam final ini, pemain-pemain muda Manchester United menunjukkan penampilan apik. Gelandang Kobbie Mainoo memimpin dengan skor 9, berpotensi menjadi pilar masa depan United. Penyerang Alessandro Garneiro juga cemerlang dengan golnya yang membantu United unggul.
Sebaliknya, beberapa pemain City kurang memuaskan. Bintang utama Kevin De Bruyne hanya mendapat nilai 5, sementara kiper Edouard Mendy dikritik karena kesalahan fatal. Namun, gol bek Aymeric Laporte jelang akhir pertandingan memberi City peluang menyamakan skor, meski akhirnya gagal menghentikan kemenangan United.
Taktik Ten Hag Membuahkan Hasil
Kunci kemenangan United adalah penyesuaian taktik pelatih Ten Hag. Ia berhasil meredam dominasi serangan City, dan memanfaatkan semangat juang pemain mudanya. Meski menghadapi kesulitan musim ini, kemenangan ini jelas memberi Ten Hag lebih banyak waktu.
Seperti yang dikatakan Ten Hag seusai laga: “Saat tiba di sini, saya bilang saya datang untuk memenangi trofi dan membangun tim. Saya telah melakukan keduanya.” Meski sebelumnya banyak laporan menyebut Ten Hag akan dipecat apapun hasil final, kemenangan mengejutkan ini mungkin mengubah keputusan petinggi United.
Kekecewaan Manchester City
Bagi City, ini tentu hasil yang mengecewakan. Sebagai favorit juara musim ini, mereka seharusnya mudah menjuarai Piala FA dan menyapu double, tapi justru kalah dari rival sekota di kandang sendiri, pukulan telak bagi Pep Guardiola.
Guardiola mengakui tanggung jawabnya: “Saya yang bertanggung jawab atas kekalahan ini. Saya tidak menemukan cara untuk mengatasi taktik bertahan United.” Meski mendominasi penguasaan bola dan peluang, City akhirnya terkekang oleh pertahanan dan serangan balik United.
Secara keseluruhan, hasil final Piala FA ini jelas mengejutkan. Pemain-pemain muda United menunjukkan semangat juang, sementara penyesuaian taktik Ten Hag membuahkan hasil. Kemenangan ini bisa jadi titik balik bagi United, dan memberi rasa kekalahan bagi City. Musim depan, persaingan pasti akan semakin sengit antara kedua tim.
